Desah rindu membuncah pada risau hati yang menderu
Di antara puing-puing kenangan masa yang telah lalu..
Di penghujung malam di bawah sinar rembulan,
ku tuangkan keluh kesah hanya padamu Tuhan...
Ku ingin malam ini
purnama selalu menemani hingga malam menjemput pagi...
Di antara puing-puing kenangan masa yang telah lalu..
Di penghujung malam di bawah sinar rembulan,
ku tuangkan keluh kesah hanya padamu Tuhan...
Ku ingin malam ini
purnama selalu menemani hingga malam menjemput pagi...
Di penghujung malam aku masih terdiam dalam lamunan di bawah kilau sinar rembulan.
Aku ingin malam²ku selalu bertemankan pancaran sinar rembulan...
Sunyinya malam menambah kebisuan...
Kebisuan hati yang tak dapat terucapkan, yang seakan terpenjara dalam perasaan..
Walau kini telah ada secercah kilau senyum rembulan yang selalu menemaniku dalam kesunyian malam, namun aku hanya mampu mengaguminya dalam diam..
Malam semakin kelam, lamunanku terkoyak oleh sapaan lembut yang terdengar dari telephone genggam...
Purnama...
Yaa.... Purnama seorang gadis yang aku kagumi tiba² menelepon di tengah malam hanya untuk menanyakan kabar. Rasa perhatian Purnama membuatku tak mengerti dengan apa yang ku alami..
Purnama selalu ada di setiap aku membutuhkan.. Purnama selalu menjadi tempat curhatan di saat aku dalam kegelisahan.
Meski Purnama hanya sebatas sahabat mayaku, tapi diam-diam aku mengaguminya. Ingin ku ungkapkan rasaku. Tapi aku takut persahabatanku akan renggang jika rasaku tak tersambut olehnya.
Yaa... aku sendiri tak mengerti, mengapa semua ini bisa terjadi.
Kadang aku tersenyum sendiri di saat aku ingat canda tawa bersama dalam gurauan maya. Terkadang aku pun memaki diriku sendiri, betapa bodohnya aku yang telah salah menilai arti senyum purnama..
Tapi aku pendam semua rasaku. Aku hanya tak ingin menoreh luka yang membuat hati kian terjerumus dalam duka...
Kini aku hanya bisa memendam rasa. Rasa yang tak bisa terlukiskan oleh kanvas pada kertas, rasa yang tak mampu terucap, dan tak dapat terungkap oleh kata..
Rasa yang tak bisa tersampaikan, karena hati dalam kebimbangan.
Dalam diam ku merenung, mencoba memahami sebuah rasa yang bergelayut dalam rongga dada.
Rasa yang terlahir diantara Senyum Purnama di bukit luka..
Namun hanya aku dan Tuhan yang tau..
Dan tak ada yang bisa ku lakukan, Selain Mencintainya dalam diam.....
"Purnama....
Aku tau, kau selalu ada untukku di setiap aku sendiri dalam kesunyian hati..
Aku pun tau,, kau selalu menjadi teman setiaku di kala aku di rundung desah hati yang resah..
Kau selalu ada untukku di setiap aku membutuhkanmu..
Tapi,, aku tak tau arti dari semua yang telah kau beri...
Purnama...
Kini aku terbelenggu dalam rasa..
Tapi,, saat ingin ku ungkap rasaku, seakan terkunci mulutku untuk menyampaikan sebuah rasa yang membuncah dalam dada..
Yaa.. sebuah rasa yang telah lama terpendam. Namun aku takut jika aku mengatakannya, kedekatan kita akan sirna tatkala rasaku tak tersambut olehmu.....
Purnama...
Kau boleh menyalahkanku jika diam-diam aku mencintaimu melebihi dari sekedar sahabat..
Kau boleh membenciku jika kau anggap aku terlalu berlebihan mengagumimu..
Purnama...
Ma'afkan aku, jika aku salah menilai kedekatanmu terhadapku.
Ma'afkan aku, jika aku salah mengartikan kebaikanmu..
Biarlah ku pendam sendiri rasaku.. Rasa yang terpendam dalam rongga dada, rasa yang tak sanggup terucap, dan rasa yang membelenggu dalam sekat hati yang tak mampu terungkap dengan kata..."
Aahhh..... Kenapa aku harus tenggelam dalam rasa ini..??
Ingin ku tanyakan pada bintang, tapi bintang hanya memandang dengan diam..
Ku tanyakan pada ilalang, namun yang terdengar hanya suara gemerisik dari daun-daun ilalang yang tersapu angin di padang rerumputan...
Biarlah waktu yang menjawab.. Biarlah cinta yang bicara..
Namun aku tak kan menyalahkan cinta, jika rasaku tak terjawab.. Karna,,, cinta tak bersalah..
Aku juga tak kan mendera cinta, karena bukan ia ingin mendera..
Aku hanya menyalahkan ego diri yang terlalu mengagumi, dan tak mampu mengungkapkan isi hati..
Hari-hari ku lalui dengan memendam rasa di hati..
Ku sambut malam yang kelam, dengan bertemankan bintang-bintang....
"Dalam Diam, Ku Sambut Senyum Rembulan...
***********
Untukmu sahabatHanya ini yang bisa aku tuliskan untukmu
Maaf jika kalimat yang aku tuliskan tak sesuai dengan yang kau harapkan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar