arektuban.com. Misi basah kuyup atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mission of teles kebes adalah sebuah misi kemanusiaan yang bersejarah, namun tak ada sejarahnya, bahkan kisahnya pun tak tercantum dalam buku sejarah.
Karena misi ini hanya ada di dalam imajinasi penulis amatir yang telat mikir tapi banyak yang naksir.. hakz...
MISSION of TELES KEBES
(Misi Di Tengah Hujan)
Di bawah gelapnya awan di tengah hutan, rombongan pasukan khusus yang ditugaskan dalam misi kemanusiaan untuk para korban perang, terjebak dalam sebuah pertempuran dahsyat.
Awalnya para prajurit yang tergabung dalam rombongan ini bernyanyi dan saling canda dalam perjalanan. Namun tiba² keadaan berubah saat Kapten Djack mendengar sebuah teriakan.
"Letnan Kay ... Coba periksa asal suara teriakan itu.!" perintah kapten Djack saat mendengar suara teriakan di tengah hutan.
"Siap, kapten..!!" dengan sigap, letnan Kay segera mencolot dari kendaraan, dan langsung mengintai dari rerimbunan semak belukar.
Sementara itu, para pasukan yang lain segera bersiap siaga dengan posisi masing².
Tak lama kemudian, letnan Kay datang untuk melaporkan kejadian yang dilihatnya.
"Rupanya ada pembantaian oleh kelompok pemberontak kepada para warga yang mengungsi, kapten..!" lapor letnan Kay.
"Baiklah ... Kita selesaikan dulu masalah ini, baru kita lanjutkan misi utama kita, mengirimkan bahan makanan..!" kapten Djack segera membagi tugas kepada masing² anggota pasukannya.
"Sersan Ktnoz ... Kamu dan pasukanmu menyergap dari arah barat..!!
Dan letnan Kay dan pasukannya dari selatan..
Sementara aku dan pasukan lainnya akan menyerang dari atas tebing..!!"
"Siap, kapten....!!" secara bersamaan, letnan Kay dan sersan Ktnoz menjawab dan segera melaksanakan tugas yang di berikan.
Pertempuran pun terjadi. Baku tembak antara pasukan pemberontak dan para pasukan khusus ini pun tak terhidarkan.
Karena pasukan pemberontak terlalu banyak, para pasukan khusus ini pun terdesak meskipun pasukan telah dibagi dalam tiga posisi.
Para korban berjatuhan.
Lengkingan teriakan menambah suasana semakin mencekam diantara deru suara angin dan rintik gerimis.
Rintihan korban yang terluka semakin menyayat hati. Mayat para pengungsi bergelimpangan di tanah yang basah oleh darah dan guyuran air hujan.
Waktu bergulir mendekati senja. Namun pertempuran tak kunjung reda.
Hujan pun semakin deras, dan tanda² berakhirnya pertempuran belum terlihat nyata.
Masing² pasukan yang masih tersisa secara terus menerus menembakan senjata.
Pasukan kapten Djack semakin terdesak, sehingga letnan Kay dan sersan Ktnoz segera bergerak menuju tempat kapten Djack untuk bergabung dan bertahan terhadap serangan musuh.
"Dokter Lisa ... Segera rawat para prajurit dan pengungsi yang terluka..!!" teriak kapten Djack kepada dokter Lisa.
Dokter Lisa adalah satu²nya prajurit wanita yang tergabung dalam misi ini.
"Siap, kapten..!" dengan cekatan, dokter Lisa segera mencolot dan mengobati para korban.
Sementara dokter Agus dengan tekad yang kuat demi sebuah rasa kemanusiaan, ia rela tertembak kakinya saat menyelamatkan seorang gadis kecil yang terjebak di bawah pohon yang tumbang.
Senja semakin mencekam
Mendung hitam pun kian kelam...
Di tengah² keputus asaan hati para pasukan, tiba² dari atas perbukitan, rentetan tembakan menghujani para pasukan pemberontak.
Rupanya serangan tembakan itu berasal dari pasukan sipil yang ikut melawan pemberontak. Dengan di komandoi seorang mantan letnan navy seal yang pemberani, pasukan ini cukup membantu para pasukan yang telah terdesak.
Letnan Bazien, pemimpin pasukan sipil tersebut segera mendekati pasukan kapten Djack.
"Terimakasih atas bantuannya, letnan ... Letnan Bazien datang tepat waktu.." kata kapten Djack sambil mengusap darah di pelipisnya yang terbentur kayu.
"Sama-sama, kapten ... Pertempuran ini sudah menjadi tanggung jawab kita bersama.." balas letnan Bazien sambil menepuk pundak kapten Djack.
"O iya ... Matahari sudah hampir terbenam, kapten harus segera tiba di tempat sasaran pengiriman bahan makanan sebelum malam tiba.. Biar saya, Letnan Kay, sersan Ktnoz, beserta dokter Lisa dan dokter Agus dan sebagian pasukan tetap disini untuk melawan pemberontak.." letnan Bazien memberi saran kepada kapten Djack.
"Baiklah, letnan ... Selamat berjuang ...!!" balas kapten Djack.
Gelegar suara petir menyambar, tiupan angin menghiasi senja di tengah badai hujan..
Kapten Djack segera mencolot dari pembaringan. Dan bersama beberapa orang pasukannya, ia segera bersiap melanjutkan misi utamanya .... Buka warung .....
** eng....ing....eng......**
*Mohon maaf... Cerita diatas hanyalah cerita fiksi yang tiada arti ... Mohon jangan diambil hati..
Tidak ada maksud untuk meremehkan, menghina, atau bahkan menjatuhkan.
Karena cerita ini adalah certita awur²an seperti anak kecil yang main perang²an.
Bagi para pemain yang tidak suka dengan peran yang di mainkan,, segera melapor ke puskesmas terdekat supaya mendapat ganti kartu kesehatan yang baru... xixixixixixix
TERIMAKASIH
Para pemain:
*Letnan Kay diperankan oleh Kayana
*Sersan Ktnoz diperanlan oleh Ktnozi Semproel
*Dokter Lisa diperankan oleh Lisa Nel's
*Dokter Agus diperankan oleh Agus Sarilah
*Letnan Basien diperankan oleh Mbah Pocong
Tidak ada komentar:
Posting Komentar