- Cerita di bawah ini mengisahkan tentang perjalanan cinta Admin seorang prajurit, di mana ia terjerat cinta seorang gadis saat ia bertugas di daerah lain.
Ilustrasi diperankan oleh model MWB :-D .
Nama-nama tokoh sudah mendapat persetujuan dari yang bersangkutan.
"Cepat! Cepat! Ayahku mengirim anak buahnya untuk mengikutiku.' Anna memerintahkan Fariz dan teman-temannya untuk segera pergi.
"Bagaimana denganmu.?" Tanya Fariz khawatir dengan keselamatan Anna.
"Mobil ini penuh dengan bahan peledak." Jawab Anna dengan menunjuk mobil yang tadi digunakan untuk mengantarkan Fariz dan teman-temannya.
"Maksud kamu.?" Hanif bertanya heran atas kata-kata Anna.
"Setidaknya, bahan peledak ini dapat menghalau para anak buah ayahku yang akan menangkap kalian." Jelas Anna, dan segera kembali ke dalam mobil, lalu menjalankannya dengan kencang.
"DUAAAARRRR.... " Tak lama setelah kepergian Anna, sebuah ledakan yang disertai kobaran api, menghancurkan beberapa truck pasukan yang akan menangkap kembali tawanan yang akan melarikan diri.
"Anna...!!" Teriak Fariz dari dalam perahu yang mengapung di tengah-tengah sungai.
"Sudah lah. Kamu harus ingat, Riz. Nadia menunggumu di rumah." Kali ini Bilal berbicara agak lembut. Ia baru menyadari kalau sebenarnya Anna memang mempunyai hati yang tulus. Anna rela mengorbankan nyawanya demi orang lain yang menderita. Anna rela berkorban demi cinta.
Hanif terus mendayung perahu menuju tempat yang ditunjukkan oleh Anna sebelumnya. Sesekali Hanif memandangi Fariz yang terus menatap kobaran api dan kepulan asap yang terlihat semakin kecil dari kejauhan.
*******
LIMA TAHUN KEMUDIAN ...
Semilir hembus angin menyibak dedaun kelapa yang tumbuh berjajar di tepi pantai.
Berlari-lari kecil, riak ombak berkejaran.
Putih bersih, diterpa cerah sinar mentari.
Indah, laksana rona wajah bahagia yang nampak pada sepasang pengantin muda.
Hanif akhirnya mendapat restu untuk menikahi Desi. Di hari libur, mereka menghabiskan waktu liburnya bersama keuarga dan teman-temannya.
Bilal, Fariz dan juga Nadia turut larut dalam kebahagiaan mereka. Kebahagiaan karena bisa berkumpul kembali dengan orang-orang tercinta, dan juga bahagia setelah mendapatkan penghargaan atas informasinya dalam penyerangan melalui terowongan rahasia. Dan kekejaman jendral Zahn pun dapat dihentikan. Jendral Zahn beserta anak buahnya berhasil dilumpuhkan.
Bahkan saat penyergapan, jendral Zahn tewas dengan terjangan puluhan peluru yang bersarang di tubuhnya.
"Kalian melihat wanita yang baru lewat tadi.?" Tanya Bilal yang menghampiri Fariz dan Hanif.
Hanif dan Fariz saling pandang, dan heran dengan pertanyaan Bilal.
"Tidak! Memang siapa wanita itu,? kok kelihatan serius banget muka kamu.?" Fariz baik bertanya pada Bilal.
"Pa ...! Papa...! Bolanya berenang..!" Teriak gadis kecil buah cinta Fariz dan Nadia. Faris berlari mengejar bola anaknya yang terbawa arus air. Sementara Nadia dan Desi tersenyum bahagia.
Nadia berdiri di samping Desi dengan si bidadari kecilnya berada di tengah. Mereka memandangi Faris yang sedang mengejar bola yang terbawa arus air laut.
"BUUUMMM... CRAAAZZZ.. " Sebuah speedboat berhenti. Pengemudi speedboat meraih bola, dan melemparkannya ke arah Fariz. Fariz tetegun lama melihat gadis pengemudi speedboat itu. Namun gadis itu segera melajukan kembali speedboatnya dengan kencang ke tengah-tengah lautan.
Fariz masih berdiri terpaku melihat gadis itu. Tatapan matanya terus tertuju pada gadis yang baru ditemuinya, hingga gadis itu lenyap dari pandangannya.
"Jerat pelangi di tanah anarki," Gumam Bilal, "mungkinkah akan berlanjut kisah ini,? Tiada seorang pun tahu, apa yang bakal terjadi." Lanjut Bilal, yang kemudian berdiri dan berlalu dari duduknya bersama Hanif.
** SEKIAN **
- Nadia oleh: Ahsana Nadia
- Fariz oleh: Cak Maman
- Desi oleh: Desy Latifa
- Hanif oleh: Hanip Junior
- Bilal oleh: Bilal Maulana
- Jendral Zahn oleh: Zannie Zahn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar