Akibat Anyang-Anyangan
Oleh : Djacka Artub
Akhir pekan yang buruk. Senja yang biasanya indah, tak tampak keindahannya karena mendung sedang asyik bergumul dengan bentang cakrawala, menutup rona indahnya senja di musim dingin.
Mondar-mandir di tepian halte, Jasminto mengarahkan pandangannya ke ujung jalan raya, menanti angkutan kota yang akan mengantarkannya ke rumah bidadari pujaan segera datang. Namun setiap kali ada angkutan yang melintas, selalu penuh sesak oleh para penumpang. Maklum, hari itu adalah akhir pekan yang seperti biasanya banyak para pekerja pabrik sedang pulang ke kampung menggunakan jasa angkutan umum.
Di halte itu bukan hanya Jasminto seorang. Banyak pula para buruh wanita yang juga sedang menunggu angkot. Sesekali sambil mondar-mandir, Jasminto memegang perut dan sebentar-sebentar memijit pahanya bagian atas. Hal itu menyebabkan para buruh yang rata-rata masih gadis itu berbisik pada temannya yang kemudian disambut dengan suara cekikikan. Jasminto menyadari jika cekikikan para gadis di halte itu sedang mentertawakan dirinya. Namun ia tak memperdulikannya. Jasminto hanya fokus pada setiap angkot yang melintas. Sesekali ia menggembungkan pipinya, yang kemudian menghembuskan gembungan udara di mulutnya secara perlahan.
Rasa ngilu yang sudah tak tertahankan. Jasminto nekat masuk ke dalam minimarket yang terdapat tak jauh dari halte tempatnya menunggu angkot. Sebentar kemudian, Jasminto keluar dari minimarket dengan tangan kosong. Tanpa membawa barang belanjaan. Namun rasa ngilu yang sedari tadi diempet, kini telah lega. Ia baru saja numpang pipis di minimarket tersebut. Jasminto kembali ke halte untuk menunggu angkot. Namun sesampainya di halte, para buruh pabrik yang tadi juga sedang bergerombol menunggu angkot, kini telah raib. Sebuah angkot warna kuning baru saja membawanya ketika Jasminto baru keluar dari minimarket. "Asemm ...." umpatnya dalam hati.
Nuansa senja semakin petang. Rintik gerimis pun mulai turun mewarnai akhir pekan yang suram bagi Jasminto. Akhir pekan yang semula indah karena ia akan bertemu dengan Jasmin, kekasihnya, namun karena suatu hal menyebabkan akhir pekan yang indah itu berubah menjadi akhir pekan yang suram.
Rintik gerimis masih saja mengiring tegukan demi tegukan secangkir kopi yang dinikmati oleh para abang becak. Di ujung jalan raya, Jasminto melihat sesosok angkot yang sedang ditunggu-tunggu. Semakin detik, angkot itu semakin mendekat. Hatinya pun merasa 'Plong' karena sebentar lagi ia akan segera bertemu dengan Jasmin. Jasminto melambaikan tangannya ke angkot tersebut setelah jarak angkot itu sudah dekat. Angkot pun menepi ke halte tempat Jasminto berdiri menantinya. Jasminto segera melangkah menuju angkot tersebut kemudian berkata, "Pak, tunggu sebentar ya," Jasminto berlari ke arah minimarket setelah meminta abang sopir angkot untuk menunggunya.
Lima menit kemudian Jasminto kembali keluar minimarket. Namun angkot yang sebelumnya di berhentikannya itu telah raib. "Asemmm ...." lagi-lagi Jasminto kembali mengumpat.
Dering telepon genggam terdengar nyaring dari dalam saku celana. Jasminto segera merogoh sakunya untuk melihat pemanggil pada telepon genggamnya. "Halo, sebentar ya, sayang," ucap Jasminto ketika tahu yang menelepon dirinya adalah Jasmin, kekasihnya.
"Kok lama banget sih, Bang," balas Jasmin tak sabar menunggu kedatangan Jasminto.
"Sebentar, sayang ... Ini Abang lagi nunggu angkot."
"Lama bangit sih, nunggu angkotnya?"
"Iya nih. Nggak tahu kenapa hari ini angkotnya nggak ada yang lewat. Ada demo, barangkali." Jasminto beralasan.
"Eh, Bang, mana ada demo sampai malam begini." Jasmin yang sudah kesal karena terlalu lama menunggu, bertambah kesal dengan alasan Jasminto yang tak masuk akal.
Pertengkaran antara Jasminto dan Jasmin melalui telepon genggam pun tak terhindarkan. Sampai beberapa kali angkot yang melintas, selalu lewat begitu saja tanpa Jasminto berhentikan karena ia sibuk meladeni berbantah ria dengan Jasmin. "Sudah, sudah! Gara-gara kamu, beberapa angkot yang melintas selalu lenyap begitu saja." Jasminto pun kesal.
"Ini juga gara-gara kamu!" Balas Jasmin semakin bertambah kesal karena disalahkan. Sambungan telepon pun diputuskan.
Waktu telah menunjukkan pukul delapan malam. Angkot sudah mulai jarang yang melintas meskipun rintik gerimis telah me-reda. Jasminto masih tetap berdiri di halte itu untuk menunggu angkot. Namun tiba-tiba rasa ngilu kembali menyerangnya. Kebelet pipis. Ia pun kembali memasuki minimarket dan segera nyelonong ke toilet minimarket tersebut. Namun tiba-tiba salah seorang penjaga minimarket mengurnya, "Eh, Mas, ini minimarket bukan toilet umum."
Mendengar teguran dari penjaga minimarket tersebut, Jasminto dengan perasaan malu ia pun berterus terang jika sedang Anyang-Anyangan. "Oalah, mas, mas,... Kalau anyang-anyangan ya diobati toh ...." saran penjaga minimarket yang menegur Jasminto tersebut. "Anyang-anyangan jika dibiarkan bisa berakibat fatal loh,...." Lanjutnya.
"Iya, mbak. Gara-gara anyang-anyangan, saya sampai ketinggalan angkot beberapa kali lintasan. Dan yang lebih parah lagi, saya sampai bertengkar dengan pacar saya karena sampai jam segini tak kunjung datang." Jasminto menjelaskan panjang kali lebar tentang penderitaannya akibat dari anyang-anyangan.
"Tuch, kan ...."
"Di sini ada obat anyang-anyangan ndak, mbak?"
"Ada, tuch." Penjaga minimarket menunjuk buah-buahan yang terpajang di rak minimarket.
"Buah ciplukan?" Jasminto mengambil dan mengamati buah yang ditunjuk oleh penjaga minimarket tadi.
Buah cranberry: manfaat.co.id |
"Ini buah cranberry, mas. Buah cranberry ini dipercaya mampu mencegah serta mengobati anyang-anyangan. Karena Buah cranberry mengandung Proantocyanidin (PAC) yang dapat mencegah penempelen bakteri E.Coli di dinding saluran kemih. Setelah makan buah ini, bakteri E.Colli tersebut akan dibuang bersama air kencing." Penjaga minimarket yang bernama Anis tersebut menjelaskan. Ia pun menjelaskan penyebab anyang-anyangan, dan salah satunya adalah celana dalam yang kotor pun dapat menyebahkan anyang-anyangan karena adanya bakteri yang menempel.
Jasminto manggut-manggut mendengarkan penjelasan dari penjaga minimarket tersebut.
"Hayooo .... Mas-nya ndak pernah ganti celana dalam ya...?" celetuk penjaga minimarket yang lain.
"Sontoloyo..." Timpal Jasminto, "ya udah, saya beli buah cranberry-nya ya, mbak. Sekalian dua bungkus kwaci." Pungkas Jasminto.
Setelah membayar buah cranberry sebagai obat anyang-anyangan dan dua bungkus kwaci sebagai oleh-oleh kesukaan Jasmin, Jasminto pun keluar dari minimarket dengan perasaan lega. Dan beruntung, saat ia berjalan menuju halte, sebuah angkot sedang berhenti di depan halte untuk menunggu penumpang.
Ngakak aku.
BalasHapusO alah Jaas jas, nasibmu,..
Jempole kang jas taleni merang kono ,kang. :>)
HapusJudule podo karo artikelku yo rek...hehe
Hapusanyang-anyangan sembuh dan angkotpun datang. Enak tenan uripe rek :D
HapusHaha. .. Om Lembu sama kang Djangkar keren banget pakai bahasa 'Rek' . :>)
HapusAyang - anyangen memang bikin sontoloyo
BalasHapusApalagi pas apel, terus anyang-anyangan =D
HapusAnyang-anyangan versi lucu yo iki
BalasHapushihi hihi karangan ngebut, Bu .:>)
HapusDipikir pikir penjaga minimarketnya ngalah-ngalahin dokter ya. Itu pergi ke minimarket apa ke dokter. Wkwkwkwkwk
BalasHapusPenjaga minimarketnya lulusan fakultas kedokteran, mas . :-d
HapusWih mantab iki, critone lucu campor eneng informasiine jga... Itu crenbery nama lain buah cepluk an ya?
BalasHapusCranberry itu buah impor, kang ...
HapusKalau ceplukan buah asli Indonesia. :>)
jiiiiiiah, kesian si Jasmito malah digelendengi sama buruh yg notabene gadis. dia ngampet pipis di minimarket tapi pas dia pergi ternyata sdh ada angkut yg datang. weeeew.
BalasHapusmalang sekali nasibmu, Jasmito,
Akibat anyang-anyangen memang bikin seneb ,mas. Hahhaa
HapusBaik banget itu minimarket dan pelayanannya, kalau ditempat saya tidak ada tu, toilet atau kamar kecilnya.
BalasHapusBiasanya kalau saya cari masjid terdekat.
Panasaran banget dengan buah cranberry.
Di tempat tinggal saya juga ndak ada, kang. Tapi kalau di kota tempat kerja saya biasanya ada.
HapusBuah cranberry jarang ada di Indonesia. Adanya di amerika.. Wkwkwkkwk
hahaha, bisa banget ini cerita kang..
BalasHapusAsal jadi saja, mbak. Hahahaha
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusHahahaha .. Lucu ceritanya,mas 🤣
BalasHapusBiar ngga kayak Jasminto ....
Mari kita nanam cranberry di kebun kita 😁
Cranberry tidak cocok dg iklim tanah air kita , mas. Yang cocok buah ciplukan. Hahahaha
HapusOh gitu ...
BalasHapusLaah 😣 .. ternyata cranberry ngga bisa hidup di negara kita.
Ya dah,
Mari nanam ciplukan rame-rame 😉
Hahaha.. .Membudidaya ciplukan, mas. Soalnya saya pernah dengar ,katanya ciplukan juga bisa untuk obat.
HapusHehe cerpennya kok berasa ada iklan2nya ya setelah baca ciplukan dan penjelasan penjaga minimarket itu..
BalasHapusBuah yg ajaib, begitu di beli langsung muncul angkot, masalah selesai.. :D
Hahahaha. .. Buahnya memang ajaib, kang. Setelah beli buah itu , anyang-anyangan juga sembuh, padahal buahnya belum dimakan . :-d
HapusEm,. .. Masalah iklan ya? Hehe... Cerpennya memang untuk keperluan iklan obat ,kang . :>)
ya dulu katanya kalau anyang anyangan obatnya jempole ditaleni ya biar sampai merah. aku pernah loh nyobain cara ini.
BalasHapusHaha. . Ternyata kita mempunyai pengalaman yg sama. Kalau anyang-anyangan jempole ditaleni . Wkwkwkkk
HapusDan sesaat setelah Jasminto membeli buah ciplukan ayang-ayangan pun langsung hilang. "Wah luar biasa efek Buah ciplukan ini, baru saja dibeli sudah kabur anyang-ayangan yang menyiksa, hem apalagi setelah dikonsumsi tentu lebih dahsyat lagi khasiatnya." Batin Jasminto sambil bergegas menuju angkot yang sudah siap membawanya menuju bidadari yang sudah tak sabar dengan kehadirannya, siapa lagi kalau bukan si jelita Jasmin sang melati bidadari dunia."
BalasHapusKarena buah ciplukan adalah buah ajaib yg membawa keberuntungan. Wkwkwkkwk
HapusAahh!!! Bukan Jasminto kali tapi kang jack. Kalii!!..😂😂😂
BalasHapusAkhirnya Jasminto bukannya ketemu Jasmin malah ketemu obat anyang2ngan... 😲😲
Tapi nggak apa kang biar bisa nganu dan jreengg!! Sama Jasmin...😱😱😱😱😱
Sssstttt. .. Jangan keras2,kang ,kalau bilang itu pengalaman saya. :-d
BalasHapussebenarnya di jepit ke pintu minimarket lebih cepat sembuh kang he..he.. :P
BalasHapusWah, benar juga tuh, kang. Anyang-anyangan sembuh karena jalan keluarnya diblockir. :-d
Hapus