"Kamu masih teguh pendirian dengan keadaan kamu yang seperti itu?" Sebuah pesan singkat datang dari sebuah kontak yang aku beri tanda dengan huruf X. Aku merasa seperti calon pejuang idola yang mulai mendapatkan beban. Jujur, hatiku merasa berat membaca pesan tersebut. Meskipun pada dasarnya, rasa teguh pendirian ini sampai saat ini masih tak goyah oleh situasi yang kuhadapi.
Di sampingku, kulihat istriku dengan mata sembabnya sedang menunggui putri kami yang terbaring tak berdaya. Hatiku terenyuh melihat perjuangan mereka berdua. Istriku yang setiap hari selalu merawat putri kami dengan sangat sabar dan penuh kasih sayang, kini beban tanggungan yang ia pikul semakin berat. Inilah yang menjadi alasan lain mengapa aku tetap berdiri teguh menghadapi berbagai cobaan dalam hidup ini.
Pikiran merenungku kembali pada kata-kata si pengirim pesan. Apakah maksud dari pesan tersebut hanya sekadar ingin menjatuhkan atau malah ingin memberikan semangat dalam menghadapi situasi saat ini? Terkadang, pesan yang singkat dan tajam bisa memiliki berbagai interpretasi. Aku harus tetap berusaha melihat dari berbagai sudut pandang dan menjaga kekuatan mental untuk tidak mudah terpengaruh oleh opini orang lain.
Dalam menghadapi tanggung jawab sebagai kepala keluarga dan menjaga putri kami, aku menyadari bahwa komunikasi yang baik dengan istri sangat penting. Oleh karena itu, kami sering meluangkan waktu untuk berbicara tentang perasaan, kekhawatiran, serta rencana masa depan untuk keluarga kami. Kami saling mendukung dan berusaha mengambil pelajaran dari situasi yang sedang kami hadapi.
Secara historis, individu yang memiliki keteguhan hati dan pendirian dalam menghadapi tantangan serta kesulitan cenderung berhasil dalam mencapai kesuksesan dan kebahagiaan. Oleh karena itu, saat memperluas topik tentang perjuangan dan pendirian yang teguh, aku perlu mempertimbangkan bagaimana kondisi emosional, sosial, dan situasi ekonomi yang juga berpengaruh dalam mengarungi kehidupan.
Dalam menghadapi situasi seperti ini, aku memilih untuk melihat perspektif yang positif. Menjadi inspirasi bagi keluarga, teman-teman, dan orang-orang di sekitar dalam melawan tantangan hidup. Aku percaya, setiap individu memiliki kekuatan untuk membuat perubahan dalam hidup mereka. Dengan dukungan dari keluarga, teman, dan tekad yang kuat, kita semuanya bisa mencapai kebahagiaan dan kesuksesan yang diinginkan.
Jadi, meskipun pesan tersebut terlihat tajam dan penuh cela, aku memutuskan untuk mengambilnya sebagai semangat untuk terus berjuang dan menjaga pendirian yang teguh. Apapun masalah dan cobaan yang datang, aku akan selalu menjaga keyakinan dan optimisme dalam mengarungi kehidupan bersama keluarga tercinta.
"Apakah kamu tidak kasihan dengan penderitaan putrimu?" Belum sempat aku membalas pesan sebelumnya, pesan susulan kembali datang yang membuatku tercekat saat membacanya. Saat ini, putri kami sedang berjuang melawan rasa sakit yang dideritanya, menantang nasib untuk bertahan hidup. Putri kami menderita penyakit yang sangat mematikan yaitu kanker darah, yang telah menyebabkan hidupnya terancam.
Kanker darah, yang dikenal juga sebagai leukemia, adalah salah satu jenis penyakit kanker yang menyebabkan jumlah sel-sel darah yang tidak normal. Sebagai orang tua, kami merasa sangat terpukul, sekaligus harus tabah dan kuat menghadapi kenyataan ini. Putri kami harus menjalani rangkaian pengobatan yang tidak mudah, yang memiliki efek samping yang cukup menguras tenaga. Selain kemoterapi, putri kami juga harus menjalani transplantasi darah sebagai salah satu pilihan terbaik untuk meningkatkan kesempatan sembuh dan bertahan hidup di dalam menghadapi penyakit mematikan ini.
Transplantasi darah atau yang lebih dikenal dengan transfusi darah merupakan prosedur di mana darah seorang donor dihantarkan ke dalam tubuh pasien yang membutuhkan. Transfusi ini dilakukan untuk mengganti sel darah merah, sel darah putih, atau trombosit yang telah rusak atau hilang akibat penyakit atau pengobatan tertentu. Dalam kasus putri kami, transplantasi darah akan membantu menggantikan sel darah yang rusak akibat kanker darah dan pengobatan kemoterapi yang dilalui.
Mencari donor darah yang cocok untuk putri kami menjadi tantangan tersendiri, mengingat pentingnya kesesuaian antigen yang terdapat dalam donor dan penerima. Donor yang memiliki kesamaan yang tinggi akan membantu putri kami pulih lebih cepat dan mengurangi risiko komplikasi. Kami melakukan berbagai upaya, bekerja sama dengan komunitas donor darah, menghubungi teman-teman dan keluarga, serta berharap agar donor yang cocok dapat ditemukan segera.
Dalam masa yang sulit ini, dukungan dari keluarga dan teman-teman menjadi sangat penting bagi kami. Kami berharap dan berdoa agar putri kami dapat segera mendapatkan donor yang cocok dan segera sembuh dari penyakit ini. Selain itu, kami ingin mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya donor darah, karena setetes darah yang kita donorkan dapat menyelamatkan banyak nyawa.
"Siapa sebenarnya kamu, dan darimana kamu tahu kalau saat ini putriku sedang butuh pertolongan?" Aku membalas pesan singkat dari orang yang tidak aku kenal tersebut.
"Kamu masih save nomor kontakku 'kan?" Balasnya kemudian balik bertanya.
"Ya, aku masih menyimpannya," jawabku atas pertanyaan dari orang asing itu.
Tak berselang lama, pesan dari orang tak kukenal tersebut kembali masuk di layar ponselku." Lalu, kenapa kamu tidak menghubungiku?" Katanya.
"Kamu belum menjawab pertanyaanku. Apakah aku harus menjawab pertanyaanmu lagi?" Balasku kemudian. Aku yang sedang kebingungan mencari pendonor yang darahnya cocok dengan putriku, kini harus dibuat bingung lagi oleh pertanyaan-pertanyaan yang seharusnya tak perlu untuk dijawab dalam keadaan seperti ini.
Seminggu kemudian aku mendapat kabar dari dokter yang menangani putri kami, bahwa transplantasi darah sudah dapat dilakukan. Dan dari dokter itu pula aku mendapatkan informasi bahwa kami tidak perlu memikirkan soal biaya perawatan, karena dokter itu mengatakan jika semua biaya sudah dilunasi oleh seseorang yang juga sudah membantu mencarikan darah yang sesuai dengan darah putri kami.
Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit, putri kami sudah diperbolehkan pulang. Sebelum kami meninggalkan rumah sakit tempat putri kami di rawat, aku mencoba bertanya pada dokter, siapa yang menanggung semua biaya perawatan putri kami. Tetapi tidak kudapatkan informasi. Sepertinya orang yang menanggung semua biaya perawatan tersebut meminta kepada pihak rumah sakit untuk merahasiakannya.
Aku bersyukur putriku kami sudah kembali sehat. Dan siapa pun yang telah menolong kami, baik itu dokter, para perawat, pendonor, dan juga penolong misterius itu, kami berdoa semoga mereka juga selalu mendapatkam kebahagian seperti yang kurasakan saat ini.
####
SAMPAI KETEMU DI CERITA SELANJUTNYA
Baca cerita selengkapnya di
Bab 1 - Bab 2 - Bab 3 - Bab 4 - Bab 5 - Bab 6 - Bab 7 - Bab 8 - Bab 9 - Bab 10
Penolongnya kayaknya si Gea nih, dia sengaja membuat si Aku merasa berutang budi terus dijadikan suami wkwk
BalasHapusJawabannya ada di bab selanjutnya. Dan belum tentu penolong misterius itu adalah Gea. Hahaha
HapusIya bisa juga BPJS atau wali kota setempat yg menolong wkwk
HapusDan kayaknya jawaban dari cerita ini ada di bab terakhir. Bisa jadi BPJS, Kis, atau bahkan dari dinas sosial. Wkwkwkwkk
HapusTebakan ku, penolong itu adalah Jaey Borneo, soalnya habis menang lotre 31 triliun, jadi biaya transfusi darah yang hanya puluhan juta mah sedikit baginya.😀
BalasHapusMungkin sengaja merahasiakan namanya karena ngga mau diketahui. Mungkin juga biar kang Jaka ngga kenalan sama Amel.😁
Nah, sepertinya ini masuk akal. 😂😂😂😂
HapusTapi belum tentu juga sih, soalnya sejak awal nama itu tidak ada dalam cerita. Akan tetapi bisa aja tiba² muncul karakter baru biar ceritanya semakin mbulet kayak sinetron Indosiar. Hahaha
Sengaja merahasiakan nama karena saat tangan kana memberi tangan kiri tdk boleh tau wkwk
Hapus